IMG-LOGO
Berita Daerah

NYADRAN

Create By gunungpring 20 February 2025 23 Views
IMG

Pada hari Kamis tanggal 20 Februari 2025, masyarakat dusun Dukuhan melaksanakan tradisi "Nyadran" sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. "Nyadran" bukan hanya sekadar tradisi setiap tahun menjelang Ramadan saja, tapi juga merupakan momentum sosial yang sarat makna, di mana orang-orang berkumpul, berbagi cerita, berdoa bersama, dan tentu saja, pulangnya membawa nasi berkat dengan segala macam isiannya.

‎Kata "Nyadran" berasal dari bahasa Sanskerta "sraddha," yang berarti penghormatan kepada leluhur. Filosofinya sederhana: hidup ini fana, manusia datang dan pergi, tetapi ingatan dan doa bisa membuat yang telah tiada tetap dekat di hati. Maka, setiap tahun menjelang Ramadan, masyarakat dusun Dukuhan berbondong-bondong ke makam keluarga untuk membersihkan nisannya, menaburkan bunga, dan mengikuti pelaksanaan tradisi nyadran.

‎Terdapat berbagai acara rangkaian pelaksanaan tradisi "Nyadran" di dusun Dukuhan. Dimulai dari acara pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Bapak Habib, kemudian dilanjutkan dengan tahlil yang dipimpin oleh Bapak Warsito, dan selanjutnya pengajian oleh Bapak Kyai Ahmad Ghozali.

‎Berbagai hidangan telah disediakan dalam acara ini, ada aneka macam snack dan ada juga nasi berkat yang nantinya dapat dinikmati langsung ataupun dibawa pulang oleh masyarakat yang hadir. Hidangan tersebut merupakan sedekah dari masyarakat yang dikumpulkan sebelum acara tersebut dimulai.

‎Nyadran bukan hanya tentang mengenang yang telah tiada, tapi juga merayakan kehidupan. Sebuah pengingat bahwa menghormati leluhur bukan hanya soal mendoakan mereka, tapi juga menjaga ikatan dengan yang masih hidup. Ia mengajarkan bahwa kebersamaan adalah sesuatu yang harus dirawat, bahwa sejarah keluarga dan leluhur bukan sekadar cerita lama, tapi bagian dari identitas kita.

‎Selain itu, Nyadran juga menjadi media pendidikan budaya bagi generasi muda. Melalui tradisi ini, nilai-nilai luhur tentang menghormati leluhur, hidup rukun, dan berbagi dengan sesama dapat ditanamkan sejak dini. Hal ini penting untuk menjaga kelestarian budaya serta membangun karakter yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, pelestarian Nyadran menjadi tanggung jawab bersama agar budaya luhur ini tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.

 

Penulis : Indra (Sekretaris Dusun Dukuhan

96,8 FM Radio Gemilang